Semarang, 5 Juli 2025 – Sekolah Islam Bintang Juara menggelar In-House Training (IHT) bertajuk “Integrasi Coding dan Kecerdasan Artifisial (KA) dalam Pembelajaran”, sebagai upaya membekali para guru dengan pemahaman dan strategi implementasi pembelajaran Informatika yang selaras dengan Pembelajaran Mendalam. Kegiatan ini menghadirkan narasumber ahli, Mustafa, S.T., M.M., M.Kom., dosen Teknik Informatika Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) dan fasilitator BBGTK Jawa Tengah.
Sebelumnya Pak Mustafa juga menjadi narasumber dalam kegiatan Webinar untuk Orang Tua bertajuk “Bekal Anak Menuju Era Digital: Menyambut Masa Depan Bersama Robotika, Koding dan Kecerdasan Artifisial”.
Daftar Isi
Dasar Koding dan Kecerdasan Artifisial dalam Kurikulum
Dalam paparannya, Pak Mustafa menjelaskan bahwa dasar-dasar coding dan kecerdasan artifisial telah terstruktur dalam mata pelajaran Informatika, khususnya untuk Fase C hingga F.
Fase C (setara kelas 5–6 SD) dan Fase D (setara kelas 7 – 9 SMP) menggunakan pendekatan plugged coding dengan platform seperti Scratch dan Blockly (block-based programming). Sementara Fase E dan F mulai diperkenalkan pada pemrograman tekstual, seperti Python, C, dan Pascal.
Enam Elemen Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (KA)
Dalam modul Koding dan KA yang telah disusun oleh pemerintah, ada enam elemen yang menjadi landasan pembelajaran, yaitu:
1. Berpikir Komputasional (Computational Thinking)
Computational Thinking bukan sekadar pelajaran tentang komputer, coding, atau Teknologi Informasi. Berpikir komputasional adalah kemampuan berpikir logis, sistematis, dan kreatif untuk memecahkan masalah.
Ini mencakup empat prinsip utama:
- Decomposition: Memecah masalah besar menjadi bagian-bagian kecil agar lebih mudah ditangani.
- Pattern Recognition: Mencari kesamaan atau pola dalam suatu masalah atau membandingkannya dengan permasalahan yang pernah ada.
- Abstraction: Fokus pada hal-hal penting dan mengabaikan informasi yang tidak relevan.
- Algorithms: Menyusun langkah-langkah atau prosedur sistematis untuk menyelesaikan masalah.
2. Literasi Digital
Mampu menggunakan teknologi digital secara cerdas dan bertanggung jawab. Ini mencakup pemahaman dasar tentang perangkat keras dan lunak, penggunaan aplikasi, serta navigasi internet secara aman.
3. Algoritma Pemrograman
Proses menyusun langkah-langkah logis untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Anak diajak memahami cara membuat instruksi berurutan, mulai dari yang sederhana secara unplugged hingga pengenalan coding visual (plugged) dan tekstual.
4. Analisis Data
Mengenalkan peserta didik pada keterampilan dasar mengumpulkan, menyusun, dan membaca data. Anak-anak belajar membaca grafik, menyimpulkan hasil pengamatan sederhana, hingga menyusun data untuk pemecahan masalah berbasis fakta.
5. Literasi dan Etika Kecerdasan Artifisial (AI Ethics)
Siswa diajak memahami bahwa teknologi harus digunakan untuk kebaikan. Mereka dikenalkan pada batas-batas etis dalam penggunaan AI, seperti privasi data, hak cipta, serta tanggung jawab moral saat membuat atau menggunakan sistem berbasis AI.
6. Pemanfaatan dan Pengembangan Teknologi KA
Mendorong anak untuk tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga inovator. Anak-anak diajak berpikir tentang bagaimana AI bisa digunakan untuk membantu kehidupan sehari-hari, serta ide-ide kreatif untuk membuat teknologi yang bermanfaat.
Simulasi Pembelajaran Koding dan KA: Studi Kasus MPLS
Selain memaparkan hal-hal esensial terkait Koding dan KA, Pak Mustafa juga mengajak para peserta untuk melakukan simulasi pembelajaran dengan cara memberikan topik untuk ditelaah dengan pendekatan Computational Thinking.
Topik yang diberikan oleh Pak Mustafa adalah kegiatan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah). Tugas para peserta IHT yang merupakan PTK SD dan PAUD Islam Bintang Juara adalah merincinya menjadi lebih spesifik, melalui prinsip Decomposition, Pattern Recognition, Abstraction dan Algorithms.
Meski sederhana, ternyata kegiatan ini mampu memantik para PTK untuk memecahkan tantangan. Satu per satu membagikan ide mereka dengan penuh semangat.
Implementasi Koding dan KA pada Sekolah Islam Bintang Juara
Rencana implementasi Koding dan Kecerdasaan Artifisial di SD Islam Bintang Juara dimulai dari kelas 5 dan 6 dengan model plugged coding atau menggunakan alat bantu komputer. Sedangkan pada fase di bawah itu, Koding dan KA diperkenalkan lewat metode unplugged.
Bahkan di PAUD Islam Bintang Juara, konsep unplugged coding tanpa disadari telah diperkenalkan secara bertahap melalui kegiatan bermain, khususnya di Sentra Balok. Contoh konkret integrasi coding di Sentra Balok:
- Kakak shalih-shalihah mengenali berbagai bentuk balok.
- Mereka diminta merancang bangunan (output) berdasarkan ide yang dimiliki.
- Kakak shalih-shalihah memilih balok yang dibutuhkan (representasi variabel), dengan aturan semua balok harus digunakan (branching).
Kegiatan ini merepresentasikan konsep dasar coding: Output – Variabel – Branching, bahkan sebelum anak mengenal komputer.
Ide Kegiatan Kreatif Unplugged untuk Kelas 1 – 4
Pada kelas bawah (Fase A–B), pendekatan unplugged coding dilakukan tanpa komputer. Misalnya, anak-anak membuat simulasi Blockly Games menggunakan tubuh mereka sendiri.
Satu anak berperan sebagai “programmer” yang memberikan arahan (kode) ke temannya agar berjalan ke arah yang dituju. Kegiatan ini melatih logika berpikir, kerja sama, dan pemahaman dasar coding secara menyenangkan dan konkret.
Mengenal Bebras Challenge: Tantangan Asah Logika
Sebagai tambahan, PTK Sekolah Islam Bintang Juara juga dikenalkan dengan Bebras Challenge, kompetisi internasional yang bertujuan mengasah keterampilan berpikir komputasional peserta didik. Bebras dapat menjadi inspirasi untuk menyusun tantangan kreatif berbasis logika dalam pembelajaran sehari-hari.
Kesimpulan
In-House Training “Integrasi Koding dan Kecerdasan Artifisial dalam Pembelajaran” ini menjadi langkah awal integrasi kecerdasan digital di lingkungan PAUD dan SD Islam Bintang Juara. Diharapkan, dengan fondasi yang kuat sejak dini, anak-anak tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta solusi digital yang bermanfaat, sesuai dengan visi sekolah ini untuk melahirkan Calon-calon Pemimpin Muslim Depan.***