Dalam dunia pendidikan, pembelajaran tidak sekadar proses mentransfer pengetahuan dari guru kepada siswa. Lebih dari itu, pembelajaran sejati adalah perjalanan untuk menumbuhkan pemahaman yang mendalam, membentuk karakter, dan mengasah kemampuan berpikir kritis serta kreatif.
Salah satu pendekatan yang dapat mendukung proses ini adalah prinsip pembelajaran mendalam yang berlandaskan pada tiga pilar utama: mindful, meaningful, dan joyful. Ketiga pilar ini saling melengkapi untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna dan menyenangkan.
Daftar Isi
1. Mindful: Kesadaran Penuh dalam Pembelajaran
Pembelajaran mindful berarti menghadirkan siswa secara utuh dalam proses belajar, baik secara fisik maupun emosional. Anak diajak untuk fokus pada apa yang sedang dilakukan, menyadari setiap langkah proses, dan menikmati pengalaman belajar tanpa tekanan.
Mindfulness membantu siswa untuk memahami apa yang mereka pelajari, mengapa hal itu penting, dan bagaimana mereka dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Di Sekolah Islam Bintang Juara, prinsip mindful diterapkan melalui kegiatan yang melibatkan refleksi dan penguatan nilai-nilai Islami. Contohnya, sebelum memulai pembelajaran, siswa diajak untuk berdoa bersama, mengatur niat, dan melatih konsentrasi.
Dalam pembelajaran sains, misalnya, kakak shalih-shalihah tidak hanya diajarkan konsep-konsep teoretis, tetapi juga diminta untuk mengamati ciptaan Allah di sekitar mereka, seperti keindahan tumbuhan atau fungsi air dalam kehidupan. Dengan cara ini, kakak belajar untuk bersyukur dan menghargai setiap hal kecil yang ada di dunia.

2. Meaningful: Pembelajaran yang Bermakna
Pembelajaran yang meaningful memastikan bahwa setiap materi yang diajarkan memiliki relevansi dengan kehidupan siswa. Ketika siswa merasa bahwa apa yang mereka pelajari penting dan memiliki dampak langsung pada kehidupan mereka, motivasi dan pemahaman mereka meningkat secara signifikan.
Di SD Islam Bintang Juara, pendekatan ini diterapkan melalui kegiatan berbasis proyek (project-based learning) dan problem (problem based learning). Misalnya, dalam tema mengatasi limbah kain, kakak kelas 5 diajak untuk membuat karya dari kain perca.
Mereka belajar memahami pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai bagian dari ibadah kepada Allah. Proyek ini juga memberikan pengalaman nyata sekaligus mengajarkan nilai-nilai tanggung jawab dan cinta lingkungan.
3. Joyful: Kegembiraan dalam Belajar
Pembelajaran joyful adalah tentang menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga siswa merasa bahagia dan termotivasi untuk terus belajar. Dengan suasana yang mendukung, siswa akan lebih mudah menyerap informasi dan aktif terlibat dalam proses belajar.
Sekolah Islam Bintang Juara menerapkan prinsip joyful melalui berbagai kegiatan yang menarik dan kreatif. Misalnya, pembelajaran tematik dilakukan melalui permainan edukatif, seni, dan eksperimen.
Pada sentra seni, kakak shalih-shalihah diajak untuk menggambar atau membuat kerajinan yang relevan dengan tema pembelajaran. Di sentra bahan alam, siswa belajar sambil bermain dengan air, pasir, atau biji-bijian untuk memahami konsep matematika sederhana seperti pengelompokan dan perbandingan. Suasana yang ceria ini membuat kakak shalih-shalihah merasa nyaman dan antusias setiap kali datang ke sekolah.
SD Islam Bintang Juara pun tak jauh berbeda. Setiap kegiatan belajar mengajar (KBM) dirancang sedemikian rupa untuk menumbuhkan rasa ingin tahu sekaligus memupuk keinginan menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Kolaborasi Ketiga Prinsip untuk Pembelajaran Mendalam
Ketiga prinsip ini tidak berdiri sendiri, melainkan saling melengkapi untuk menciptakan pembelajaran mendalam. Sebagai contoh, dalam salah satu KBM Bahasa Jawa di SD Islam Bintang Juara, kakak shalih-shalihah diajak untuk mengenal permainan tradisional Rangku Alu.
Proses ini mindful karena anak-anak diajarkan untuk fokus pada aturan permainan dan menikmati kebersamaan. Kegiatan ini juga meaningful karena mereka belajar tentang budaya lokal dan nilai gotong royong. Selain itu, suasana bermain yang penuh tawa membuat kegiatan menjadi joyful.
Mengintegrasikan Nilai-Nilai Islami dalam Pembelajaran
Sebagai sekolah berbasis Islam, Sekolah Islam Bintang Juara juga mengintegrasikan nilai-nilai Islami ke dalam prinsip pembelajaran mindful, meaningful, dan joyful. Misalnya, dalam setiap kegiatan, kakak shalih-shalihah diajak untuk mengingat Allah, bersyukur atas nikmat yang diberikan, dan berbagi kebaikan kepada sesama.
Pembelajaran adab dan akhlak mulia juga menjadi bagian tak terpisahkan dari proses belajar, sehingga kakak shalih-shalihah tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga memiliki karakter yang kuat.
Kesimpulan
Prinsip pembelajaran mendalam yang berlandaskan pada mindful, meaningful, dan joyful adalah kunci untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter dan bahagia.
Dengan pendekatan ini, Sekolah Islam Bintang Juara berhasil menjadi tempat di mana anak-anak merasa dihargai, termotivasi, dan mampu mengeksplorasi potensi terbaik mereka. Dengan demikian, sekolah ini tidak hanya menjadi lembaga pendidikan, tetapi juga rumah kedua yang penuh inspirasi bagi setiap siswa. *** (CM-MRT)