Alhamdulillah, telah terlaksana kegiatan Webinar Parenting Ramadhan bersama Ustaz Dimas Ana Fadli pada hari Sabtu, 9 Maret 2024. Ustaz Dimas Ana Fadli merupakan owner The Sakinah Wedding Organizer dan Pembimbing & Kepala Cabang Tiraz Tour & Travel Haji & Umroh. Selain itu, beliau juga pernah menerbitkan karya tulis bertajuk “Menikah untuk ke Syurga.”
Kegiatan Webinar Parenting Ramadhan yang mengambil tema “Siapkan Hati, Pikiran, Perkataan, dan Perbuatan agar Lebih Menikmati Ibadah di Bulan Ramadhan” ini dibuka dengan sambutan dari Ibu Dyah Indah Noviyani, S.Psi., M.Psi., Psikolog selaku Ketua Yayasan Dewi Sartika. Kemudian dilanjutkan dengan paparan materi dari Ustaz Dimas Ana Fadli tentang cara mengoptimalkan bulan ramadhan.
Daftar Isi
Tarhib Ramadhan bersama Ustaz Dimas Ana Fadli
Ustaz Dimas Ana Fadli membuka paparan materinya dengan sebuah pengingat bahwasanya Ramadan tahun ini harus lebih baik dari Ramadan yang kemarin.
Dalam Hadis Al-Hakim disampaikan Rasulullah SAW bersabda, “Jika hari ini lebih baik dari hari kemarin maka kita termasuk golongan orang yang beruntung. Jika Ramadan ini atau hari ini sama saja dengan hari kemarin maka kita termasuk orang-orang yang rugi. Dan jika Ramadan ini lebih buruk dibandingkan hari kemarin, maka kita termasuk golongan orang-orang yang celaka.”
Artinya Allah SWT telah memberikan kesempatan kita masuk dalam bulan yang sangat luar biasa. Pastikan kita tidak menyia-nyiakan kesempatan yang telah Allah SWT berikan.
Nama-nama Bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan sangatlah istimewa, oleh karenanya ia memiliki sepuluh nama tenar yang disebutkan dalam sebuah hadits. Berikut ini nama-nama tersebut:
1. Syahrus Siyam
Bulannya puasa. Bulannya orang menahan lapar haus, menahan syahwat dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
2. Syahrul Quran
Bulan diturunkannya Al-Qur’an di bulan Ramadan, tepatnya pada tanggal 17 Ramadan.
3. Syahrut Tilawah
Bulannya membaca Al-Qur’an yang mana selama 30 hari, setiap malamnya Malaikat Jibril sama-sama saling menyimak, saling mentalaqqi bacaan Quran.
4. Syahrul Mubarok
Bulannya keberkahan. Setiap waktu di bulan Ramadan, baik malam dan siangnya penuh keberkahan. Setiap amal yang kita lakukan tidak lepas daripada pengawasan Allah SWT dan akan dilipat gandakan setiap pahala yang kita kerjakan, 100 500 700 bahkan tidak terhingga.
5. Syahrul Maghfiroh
Bulannya ampunan yang mana Allah SWT akan memberikan setiap peluang kesalahan kita akan diampuni oleh Allah SWT. Kata Nabi dalam sabdanya, “di Bulan Ramadan, dari salat fardu, salat Jumat ke Jumat berikutnya, adalah sarana menghapuskan dosa, kecuali dosa besar.” Artinya dosa-dosa di luar dari dosa besar, Allah SWT akan bersihkan semuanya di bulan Ramadan.
6. Syahrul Rahmah
Bulannya kasih sayang Allah SWT kepada kita.
7. Syahrul Ibadah
Bulan yang penuh dengan ibadah/ amal-amal shalih. Ada shalat lima waktu, puasa, sahurnya, iftarnya, tarawihnya, iktikafnya, zakatnya. Bulan ini adalah kesempatan bagi kita untuk memperbanyak amal-amal shalih.
8. Syahrul Judd
Artinya kedermawanan. Bulannya kita bersedekah, berbagi, untuk melakukan saling memberikan kebermanfaatan. Bulan yang penting untuk mempererat dan memperkokoh tali ukhuwah, baik ukhuwah islamiah maupun ukhuwah wathoniyah.
9. Syahrul Shabr
Selama bulan puasa, kita dididik untuk berlaku sabar terhadap berbagai macam permasalahan. Bahkan, Rasulullah mengajarkan jika ada orang yang mencela dan menganggu, maka hendaklah mengatakan: “Sesungguhnya aku sedang berpuasa” dan bersabar tidak melayani gangguannya.
10. Syahrut Tarbiyah
Bulannya pendidikan. Seperti lari sprint, butuh persiapan. Ramadhan juga butuh persiapan, karena di bulan ini kita akan ditempa untuk menjadi pribadi yang lebih beriman dan bertaqwa dari sebelumnya.
Tiga Golongan Umat Islam di bulan Ramadhan
Ustaz Dimas Ana Fadli mengutip salah satu materi dakwah KH. Zainuddin MZ, dilihat dari cara mempersiapkan diri menyambut ramadhan, umat Islam akan terbagi menjadi tiga golongan:
- Golongan yang tidak suka bulan ramadhan – Golongan ini yang dipikirkan hanya resiko, dan beban-bebannya.
- Golongan orang yang biasa-biasa saja – Golongan yang tidak menyiapkan ramadhan dengan pemanasan. Puasa mengalir seperti air, tidak punya komitmen.
- Golongan yang bahagia – Golongan yang menyambut kedatangan ramadhan dengan penuh kebahagiaan. Orang yang bahagia, mempersiapkan ramadan bukan sekadar menyetok bahan makanan. Namun juga mempersiapkan fisik dan psikisnya.
Mengenai mempersiapkan diri menjalani Ramadan, Ustaz Dimas Ana Fadli mencontohkan dengan analogi kehidupan ulat dan ular. Ulat tinggal di daun, berpuasa 7 – 12 hari. Selama berpuasa, ulat tinggal di dalam kepompong, hidupnya pasrah lillahi ta’ala. Karena melewati masa tarbiyah tersebut, ulat keluar menjadi kupu-kupu. Demikianlah seharusnya kita di bulan Ramadan.
Berbeda dengan ular, hewan ini melewati berpuluh-puluh hari untuk berpuasa. Namun setelahnya, hanya berganti kulit, namanya juga tetap sama, tidak seperti ulat yang berubah menjadi kupu-kupu. Ulat setelah puluhan hari berpuasa, hanya berubah kulitnya menjadi sedikit glowing.
Oleh karenanya, kita perlu belajar dari kehidupan ular. Jangan sampai sudah bersusah payah di bulan ramadhan, kita tidak mendapatkan apa-apa.
Yuk Praktikkan 6 Cara Mengoptimalkan Bulan Ramadhan
Lalu bagaimana agar Ramadhan bisa optimal agar kita bisa menduplikasi transformasi ulat dalam kehidupan kita? Berikut ini 6 cara mengoptimalkan ramadhan yang disampaikan oleh Ustaz Dimas Ana Fadli:
1. Luruskan Niat karena Allah SWT
Innamal a’malu binniyat. Dasar semua ibadah adalah niat yang lurus hanya kepada Allah. Saat kita lillahi ta’ala, akan muncul ikhlas dalam menjalani setiap prosesnya.
Sesuatu yang diniatkan karena Allah SWT, ujung ibadahnya juga Allah. Oleh karenanya jangan pernah meniatkan puasa kepada yang selain Allah.
Memang ada orang yang niatnya puasa nggak karena Allah SWT? Oh, tentu ada. Misal ortu puasa karena malu sama anaknya, anaknya sekolah di Sekolah Islam Bintang Juara, masak ortu nggak puasa? Atau ada yang puasa karena malu kepada mertua yang tinggal selama sebulan di rumah.
Nah, itulah pentingnya niat yang bersandar hanya kepada Allah SWT. Perbedaan niat puasa Ramadhan dan berpuasa Ramadhan sebelum fajar.
2. Isi Ibadah Kita dengan Ilmu
Contohnya kegiatan Webinar Parenting Ramadhan ini. Dengan menyelenggarakan kegiatan ini, insya Allah Sekolah Islam Bintang Juara sedang mempersiapkan Ayah Bunda dan kakak shalih-shalihah agar menjalani Ramadhan dengan lebih baik.
Pentingnya kita untuk mempelajari Fiqih Ramadhan sebelum menjalani bulan suci ini. Misal, apakah diperbolehkan menyicip makanan saat sedang memasak?
Nah, ternyata boleh, Ayah Bunda. Caranya, cukup cicip di ujung lidah, lalu dilepeh, jangan ditelan.
Ilmu adalah landasan dalam menjalani ibadah.
3. Maksimalkan Amal-amal Shaleh
Hidupkan ramadhan dengan ibadah wajib dan ibadah sunnah. Semua amal dan kebaikan di bulan Ramadhan dilipatgandakan, maka ayo dijaga. Pertama, shalat itu penting sebagai landasan. Shalatnya di masjid, khususnya bagi para Ayah.
Kedua, baca Quran. Nah, di bulan ramadhan ini, targetnya berapa kali khatam, Ayah Bunda?
4. Siapkan Badan yang Sehat dan Prima
Allah SWT menyukai mukmin yang kuat, dibandingkan yang lemah. Butuh asupan yang baik agar imunitas terjaga. Kurangi gula, minyak, es untuk memaksimalkan ramadhan dalam keadaan sehat.
Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW pernah shalat malam sampai 40 rakaat, bahkan kakinya hingga bengkak. Artinya apa? Rasulullah SAW memiliki fisik yang sangat kuat.
5. Mempersiapkan Harta
Selanjutnya, kita perlu mempersiapkan diri untuk berbagi, atau banyak bersedekah. Karena nabi adalah orang yang sangat dermawan di bulan Ramadan.
Bulan Ramadan adalah kesemaptan besar untuk menderma, untuk berbagi dengan keikhlasan dan hanya berharap kepada Allah SWT.
Persiapan harta ini penting, Ayah Bunda. Karena di bulan ini, kita ada iftar atau buka puasa bersama, berbagi dengan tetangga, berbagi dengan anak yatim, berbagi dengan dhuafa, berbagi dengan fakir miskin. Tentu hal tersebut membutuhkan harta yang cukup.
Tidak perlu takut merugi, karena insya Allah semua yang kita keluarkan akan dilipatgandakan. Selain itu, apabila kita memberikan makan kepada orang yang berpuasa, kita akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang berpuasa, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut.
6. Mempersiapkan Hati
Nah, bagaimana agar hati kita bersih dan siap untuk menjalani ramadhan? Caranya yaitu saling maaf-memaafkan. Kita perlu untuk saling ikhlas-mengikhlaskan khilaf, salah, dosa, atau kekeliruan yang pernah terjadi selama kita berinteraksi.
Manusia itu lemah dan tempatnya salah, oleh karenanya ini kesempatan yang baik untuk mengintrospeksi diri. Saatnya untuk membersihkan hati dari rasa sombong, iri hati, dengki, hasad dan kekikiran.
Ayah Bunda, ini hanyalah sebagian dari materi yang disampaikan oleh Ustaz Dimas Ana Fadli. Apabila Ayah Bunda ingin membaca kelanjutan dari materi Webinar Parenting Ramadhan, silakan untuk membaca artikel berikut:
6 Tips Menyiapkan Ramadhan bersama Ananda
Atau Ayah Bunda juga bisa langsung menyaksikan videonya secara utuh di link berikut:
Ayah Bunda, semoga materi Webinar Parenting Ramadhan kali ini bisa menjadi salah satu cara mengoptimalkan bulan Ramadhan ya. Apabila bermanfaat, silakan untuk bagikan informasi ini kepada khalayak. Sampai jumpa di Catatan Bintang Juara berikutnya!***