Saatnya Praktikkan 6 Tips Menyiapkan Ramadhan bersama Buah Hati

By adminbj


Bagaimana puasa hari ini Ayah Bunda? Insya Allah lancar ya? Lalu bagaimana nih dengan kakak shalih-shalihah?

Apabila Ayah Bunda membutuhkan tips menyiapkan ramadhan bersama buah hati, yuk baca artikel ini hingga tuntas. Sebagai informasi artikel ini merupakan kelanjutan dari materi Webinar Parenting Ramadhan bersama Ustaz Dimas Ana Fadli.

6 Tips Menyiapkan Ramadhan bersama Buah Hati

Setelah membagikan 6 cara mengoptimalkan bulan Ramadhan, Ustaz Dimas Ana Fadli juga membagikan 6 tips untuk menyiapkan ramadhan bersama buah hati. Berikut ini Ayah Bunda, tips yang bisa dipraktikkan di rumah:

tips menyiapkan ramadhan bersama buah hati

1. Memberikan Pemahaman Aqidah kepada Ananda

Ayah Bunda harus bisa menjelaskan secara hati ke hati dengan bahasa yang
bisa dipahami oleh anak tentang isi dari Surat Al-Baqarah ayat 183. Bahwasanya, puasa adalah perintah wajib bagi umat Muslim untuk meningkatkan ketaqwaan.

2. Menceritakan Gambaran Keistimewaan Ramadan dan Motivasi untuk Meraih Ridha Allah

Berikan edukasi kepada kakak shalih-shalihah bahwasanya Ramadhan itu menyenangkan. Ajak kakak shalih-shalihah untuk menghias rumah. Cara ini untuk menanamkan di dalam diri kakak, betapa istimewanya bulan Ramadhan.

3. Ceritakan Nikmat-nikmatnya Puasa

Ajak kakak shalih-shalihah untuk mengenal nikmat puasa, manfaat puasa, dari segi kesehatan, dan juga segi pahala. Ayah Bunda bisa melengkapi informasi dengan membacakan buku, mengajak menonton video yang berkaitan dengan persiapan puasa, dsb.

4. Mengajak dan Mendorong Ananda untuk Mengisi Kegiatan yang Faedah

Pastikan agar kakak shalih-shalihah tidak hanya menghabiskan waktu di bulan ramadhan dengan kegiatan tidur. Bahwasanya tidur di bulan Ramadhan memang bernilai ibadah, tetapi berikanlah pemahaman kepada kakak shalih-shalihah bahwa kalau tidurnya saja bernilai ibadah, maka bayangkan saja pahala yang akan didapatkan ketika melakukan amal-amal kebaikan.

Dorong kakak shalih-shalihah untuk melakukan kegiatan tilawah, pesantren Ramadhan, dan hal-hal baik lainnya.

5. Memberikan Penyemangat

Ayah Bunda juga bisa menceritakan kisah-kisah sahabat, kisah-kisah ketauladanan bagaimana para sahabat, para nabi, dan juga orang-orang saleh, sebagai teladan penyemangat Ramadan.

Ceritakan pula bahwasanya di antara peperangan yang Rasulullah SAW laksanakan, 90%-nya terjadi pada bulan Ramadan. Artinya apa? Ramadan tidak bisa dijadikan alasan untuk kendor semangatnya.

Ramadan tidak menjadikan alasan untuk tidak membantu orang tuanya. Artinya, Ayah Bunda dapat memberikan penyemangat kepada kakak shalih-shalihah dengan menceritakan kisah-kisah sirah nabawiyah, para sahabat dan orang-orang saleh.

6. Memberikan Reward

Ayah Bunda perlu mengetahui syarat puasa itu, satu islam, dua baligh atau mukallaf, ketiga sehat dan mampu puas, keempat mukim atau tidak dalam keadaan safar, dan kelima adalah suci dari haid atau nifas. Nah, untuk kakak shalih-shalihah yang belum baligh, puasa Ramadhan hanya bersifat latihan atau edukasi.

Untuk melatih kakak shalih-shalihah yang secara syariat belum dikenai kewajiban puasa, Ayah Bunda boleh memberikan reward/ hadiah. Hal ini untuk memberikan apresiasi agar anak lebih bersemangat berlatih puasa.

Pemberian reward seperti ini sebagai awalan boleh, tapi perlahan-lahan diajarkan pula kepada kakak shalih-shalihah, bahwa puasa itu harus diniatkan bukan untuk hadiah, tapi untuk syariat.

Tanya Jawab bersama Ustaz Dimas Ana Fadli

Setelah memaparkan materinya, Pak Arif membuka sesi tanya jawab. Berikut ini ketiga pertanyaan yang ditujukan dan telah diberikan jawaban oleh Ustaz Dimas Ana Fadli:

1. Pertanyaan dari Bunda Mega – Bagaimana Tips agar Anak Semangat Berpuasa?

Ada enam cara yang sudah disampaikan oleh Ustaz Dimas Ana Fadli. Catatannya, selama anak belum baligh atau mukallaf, puasa hanya bersifat edukasi, bukan pemaksaan. Oleh karenanya, diperbolehkan memberi hadiah kepada anak-anak yang belum baligh.

Pastikan juga Ayah Bunda harus komitmen dengan hadiahnya. Jika sudah berjanji akan memberikan hadiah, maka ditepati.

Sembari berbuka, berikan edukasi agar kakak shalih-shalihah mampu memahami bahwa puasa adalah perintah Allah SWT. Selain itu, Allah SWT Maha Tahu setiap apa yang dilakukan dan kelak semuanya akan dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya.

2. Pertanyaan dari Bunda Desiana – Bagaimana Tips Orang Tua Bisa Bersabar dan Berkata yang Baik di Bulan Ramadhan?

Mulut yang senang berdzikir, insya Allah lisannya akan terbiasa keluar yang baik-baik. Oleh karenanya perbanyak berdzikir.

Marah boleh, tapi tidak menjelekkan. Tidak mengeluarkan kata-kata kotor dan tidak menyakiti fisik. Misal nih, saat sedang marah kepada kakak shalih-shalihah, biasakan ucapan Ayah Bunda tetap yang baik-baik, “Astaghfirullahal’azim… anak salehku…” Insya Allah jika marahnya seperti itu, masih berisikan doa yang bermanfaat bagi anak.

3. Pertanyaan dari Bunda Lailatul Kadariyah – Bagaimana Cara Menyikapi Perkataan Orang Lain yang Menyakiti Hati? Instropeksi Diri atau Perlu Mengkonfirmasikan?

Apabila ada orang yang menyakiti hati kita, jangan menyalahkan orang itu. Kita hanya perlu bermuhasabah, atau introspeksi diri. Dalam Al Quran Surat Al Hasyar: 8, Allah SWT perintahkan untuk mengingat amal yang baik-baik, tapi juga amal yang buruk-buruk.

Oleh karenanya saat ada yang menyakiti, segera berintrospeksi. Jangan-jangan selama ini kita juga sudah banyak menyakiti orang lain. Dibandingkan klarifikasi dan konfirmasi yang belum tentu memuaskan orang lain, kita fokus saja untuk bermuhasabah diri.

4. Pertanyaan dari Bunda Kak Arsenio dan Adrian – Bagaimana Fikih Ramadhan tentang Muntah dan Berenang?

Rukun berpuasa yang jelas, satu niat, yang kedua menahan diri dari makan dan minum, dan hal-hal yang membatalkan. Nah, apa saja yang membatalkan? Yang pertama, jelas makan dan minum dengan sengaja itu membatalkan.

Termasuk juga muntah. Kalau muntah disengaja itu membatalkan puasa. Tetapi kalau muntah tidak disengaja, maka tidak membatalkan.

Yang kedua bisa membatalkan adalah jima’, atau berhubungan suami istri di siang hari.
Selanjutnya, terkait berenang saat puasa itu makruh. Lebih baik untuk kehati-hatian, setelah maghrib/ isya berenangnya. Dikhawatirkan saat sedang berenang, ada air yang tertelan saat kita berpuasa.

Terkait gosok gigi di siang hari, sebagian ulama mengatakan makruh, sebagian ulama mengatakan boleh. Untuk berjaga-jaga, gosok gigi sebelum azan subuh.

Makruh yang dilakukan berulang-ulang bisa mengurangi pahala atau kualitas daripada puasa Ramadan itu sendiri.

5. Pertanyaan dari Bunda Fariha – Bagaimana Cara Mengatur Waktu Ibadah Ramadhan bersama Anak-anak?

Bisa dengan membuat timeline atau schedule, biasanya disebut dengan Mutaba’ah Ramadhan. Misal sudah tertulis kapan harus menegakkan shalat, jam berapa Shalat Zuhur, jam berapa Shalat Subuh, dsb.

Dibuat selama tiga puluh hari. Jika sudah dilakukan, nanti anak bisa mencentang. Nah, hal terpenting adalah saat sedang memotivasi kakak shalih-shalihah beramal baik, orang tua jangan malah main handphone. Ini namanya tidak komitmen.

Alhamdulillah, insya Allah seluruh materi yang disampaikan oleh Ustaz Dimas Ana Fadli dalam Webinar Parenting Ramadhan pada Sabtu, 9 Maret 2024 telah terbagikan. Semoga bisa memberikan manfaat ya, Ayah Bunda.

Selamat mempraktikkan 6 tips menyiapkan ramadhan bersama ananda. Selamat beribadah di bulan Ramadhan bersama keluarga, Ayah Bunda. Sampai jumpa di Catatan Bintang Juara berikutnya.***

Leave a Comment